Hari Ibu dan Sejuta Emosi yang Menyerta

Hari Ibu dan Sejuta Emosi yang Menyerta

Katanya, hari ini Hari Ibu.

Ada label yang disematkan pada hari ini. Namun, tidak ada yang membuatnya menjadi jauh lebih rumit daripada tafsir manusia itu sendiri; ada yang berbahagia, bertanya, bahkan bersedih.

Label itu sebagai pemantik dari lahirnya manusia yang berbahagia di hari ini. Manusia yang  baru saja memeluk ibunya dan mengatakan apa pun alih-alih membangkang seperti biasanya. Manusia yang berlomba menorehkan senyum pada bibir ibunya dengan harap akan jadi anak yang lantas berbakti.

Label ini juga bertanggung jawab atas aksinya dalam mengangkat kembali atmosfer kesedihan pada beberapa manusia. Manusia yang kembali menaruh benci perihal sosok ibunya yang tak pernah ia ketahui. Menanyakan kembali dalam benaknya soal sosok yang tak pernah memberikan apapun selain tanda tanya. Satu-satunya sosok yang memberikan bayang-bayang dan imajinasi sebagai opsi untuk mengenal.

Untuk mereka yang tengah berbahagia dan melakukan aksi kebaikan sebagai jalan mengapresiasi hari ini: terima kasih. Semoga sosok ibu dapat menjadi semacam miniatur yang mewakili rasa bersyukurmu terhadap seluruh hal lain yang ada disekitarmu. Ibu melahirkanmu; mensyukurinya adalah jalan untuk mensyukuri kehadiranmu.

Untuk mereka yang tidak dalam keadaan baik-baik saja: terima kasih. Bersedih mungkin bukan jalan terbaik untuk merespons situasi, tetapi boleh jadi ia semacam prakondisi yang akan mengarahkan pada titik yang lebih baik. Figur ibu mungkin bukan sosok yang masuk akal sebagai alasan kebahagiaanmu; setidaknya, jadilah ibu untuk diri sendiri: kita mengasuh, menjaga, dan merawatnya. Melakukan apapun yang mengarah pada kebaikannya.

Hari ini sama. Cara merayakannyalah yang menjadikan kita berbeda. Kepada emosi apapun yang singgah di hari ini: semoga kita baik-baik saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Such a random thing i guess (not based on a true story lol)

a brief story about my 2019